Kamis, 17 Februari 2011

Prasejarah Indonesia

Pengertian tentang waktu
Pengertian tentang waktu
Waktu tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda! Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dibatasi oleh waktu. Apakah Anda mengetahui definisi tentang waktu?

Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space), kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan kesinambungan (continuity). Ia merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu. Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.

Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.

Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang berulang tanpa akhir.

Dari perjalanan di atas tentang waktu, khususnya konsep waktu yang lurus, masa lalu perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.

Agar waktu dalam setiap peristiwa atau kejadian dapat dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi ini adalah agar babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya. Contohnya sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam 3 periode yaitu zaman klasik/kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.

Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau Anda sudah memahami, tentu Anda sudah mempunyai gambaran tentang sejarah Indonesia.

Sumber-sumber Prasejarah
Sebelum membaca uraian materi, perhatikanlah gambar 3. Pada Gambar tersebut, merupakan salah satu bentuk fosil tengkorak manusia. Tentu Anda mulai berpikir, apa yang dimaksud dengan fosil?

Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.

Sumber-sumber Sejarah
Peristiwa masa lalu dapat diketahui secara lengkap dan mendekati kebenaran adanya sumber-sumber yang beranekaragam. Ditinjau dari wujudnya, maka sumber sejarah dapat dibagi lagi menjadi 4, yaitu:

1.
Sumber lisan adalah sumber sejarah yang berupa keterangan dari seseorang atau beberapa orang yang menyaksikan langsung atau mengalami langsung suatu peristiwa.
2.
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang berupa keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa/kejadian misalnya data, dokumen, babad prasasti, naskah kuno, buku, dan sebagainya.
3.
Sumber benda adalah sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan budaya atau la zim dinamakan benda purbakala, misalnya: candi, senjata, gedung, dan sebagainya.
4.
Sumber audio visual adalah sumber sejarah yang merupakan hasil rekaman media elektronika, misalnya: kaset video, film, tape recorder, dan lain-lain.

Ilmu Bantu Prasejarah
Dalam mempelajari zaman prasejarah, di mana belum ditemukan bukti-bukti tertulis, maka untuk mengetahui peristiwa atau kejadian pada masa tersebut, para ahli melakukan hal-hal sebagai berikut:

1.
Ekskavasi, melakukan penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang kebanyakan tertanam di dalam tanah.
2.
Mempelajari kehidupan suku-suku terasing yang sekarang masih hidup seperti yang tinggal di daerah-daerah pedalaman. Hal ini dilakukan karena, dengan mempelajari alat yang digunakan suku terasing/suku primitif tersebut, sehingga dapat memberikan pengertian tentang kehidupan dan kebudayaan manusia di zaman prasejarah.

Untuk melakukan hal tersebut di atas, harus bekerjasama dengan disiplin ilmu yang lain antara lain:

1. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
2. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
3. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a.

ARKAEKUM / zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.


b.

PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.

c.

MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.

d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1.

Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.

2.

Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.

Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini:

*
Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
*
Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.

Dari penjelasan materi di atas, apakah Anda sudah memahami? Untuk lebih meningkatkan pemahaman Anda pada materi pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi,

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
a.

Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
1.
Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Contohnya: kapak genggam.

2. Batu Tengah Madya/Mesolithikum
Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.

Untuk mengetahui bentuk pebble, amati gambar 8 berikut ini.


Gambar 8. Peninggalan Zaman Mesolithikum.

Setelah Anda mengamati gambar 8, maka sekarang Anda bandingkan dengan zaman berikutnya.


3. Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.

Bentuk kapak tersebut dapat Anda amati pada gambar 9 berikut ini.

Bagaimana setelahAnda melihat 3 contoh dari alat kehidupan manusia yang berasal dari zaman batu? Apa kesimpulan Anda?

Untuk mengetahui hasil peninggalan zaman batu yang lebih terperinci, Anda akan mempelajarinya kembali pada modul 2. Selanjutnya, Anda harus menyimak periodisasi prasejarah berikutnya.


b.
Zaman Logam
Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.

Setelah satu contoh dari peninggalan zaman logam dapat Anda simak gambar 10 berikut ini.

Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.

Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya. Untuk memudahkan Anda memahami uraian materi di atas, maka simaklah bagan 2 berikut ini.

Selanjutnya apakah Anda pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu).

Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Adapun salah satu contoh budaya Megalithikum dapat Anda lihat pada gambar 11 berikut ini.

Setelah Anda mengamati gambar 11, Punden berundak-undak, tentu Anda bertanya apa fungsi bangunan tersebut? Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsinya, nanti akan Anda pelajari pada modul berikutnya.

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan masyarakat
Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.

Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a.

Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.

b.

Masa bercocok tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.


c.
Masa perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.

Demikianlah uraian singkat pembabakan prasejarah berdasarkan ciri-ciri kehidupannya. Untuk uraian materi yang lebih luas nanti akan Anda pelajari kembali pada uraian materi berikutnya. Dan selanjutnya, apabila Anda sudah merasa paham dengan seluruh uraian materi, kerjakanlah latihan soal yang disajikan pada akhir kegiatan modul ini dengan sebaik-baiknya.
Waktu tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda! Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dibatasi oleh waktu. Apakah Anda mengetahui definisi tentang waktu?

Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space), kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan kesinambungan (continuity). Ia merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu. Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.

Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.

Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang berulang tanpa akhir.

Dari perjalanan di atas tentang waktu, khususnya konsep waktu yang lurus, masa lalu perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.

Agar waktu dalam setiap peristiwa atau kejadian dapat dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi ini adalah agar babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya. Contohnya sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam 3 periode yaitu zaman klasik/kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.

Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau Anda sudah memahami, tentu Anda sudah mempunyai gambaran tentang sejarah Indonesia.

Sumber-sumber Prasejarah
Sebelum membaca uraian materi, perhatikanlah gambar 3. Pada Gambar tersebut, merupakan salah satu bentuk fosil tengkorak manusia. Tentu Anda mulai berpikir, apa yang dimaksud dengan fosil?

Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.

Sumber-sumber Sejarah
Peristiwa masa lalu dapat diketahui secara lengkap dan mendekati kebenaran adanya sumber-sumber yang beranekaragam. Ditinjau dari wujudnya, maka sumber sejarah dapat dibagi lagi menjadi 4, yaitu:

1.
Sumber lisan adalah sumber sejarah yang berupa keterangan dari seseorang atau beberapa orang yang menyaksikan langsung atau mengalami langsung suatu peristiwa.
2.
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang berupa keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa/kejadian misalnya data, dokumen, babad prasasti, naskah kuno, buku, dan sebagainya.
3.
Sumber benda adalah sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan budaya atau la zim dinamakan benda purbakala, misalnya: candi, senjata, gedung, dan sebagainya.
4.
Sumber audio visual adalah sumber sejarah yang merupakan hasil rekaman media elektronika, misalnya: kaset video, film, tape recorder, dan lain-lain.

Ilmu Bantu Prasejarah
Dalam mempelajari zaman prasejarah, di mana belum ditemukan bukti-bukti tertulis, maka untuk mengetahui peristiwa atau kejadian pada masa tersebut, para ahli melakukan hal-hal sebagai berikut:

1.
Ekskavasi, melakukan penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang kebanyakan tertanam di dalam tanah.
2.
Mempelajari kehidupan suku-suku terasing yang sekarang masih hidup seperti yang tinggal di daerah-daerah pedalaman. Hal ini dilakukan karena, dengan mempelajari alat yang digunakan suku terasing/suku primitif tersebut, sehingga dapat memberikan pengertian tentang kehidupan dan kebudayaan manusia di zaman prasejarah.

Untuk melakukan hal tersebut di atas, harus bekerjasama dengan disiplin ilmu yang lain antara lain:

1. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
2. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
3. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a.

ARKAEKUM / zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.


b.

PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.

c.

MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.

d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1.

Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.

2.

Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.

Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini:

*
Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
*
Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.

Dari penjelasan materi di atas, apakah Anda sudah memahami? Untuk lebih meningkatkan pemahaman Anda pada materi pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi,

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
a.

Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
1.
Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Contohnya: kapak genggam.

2. Batu Tengah Madya/Mesolithikum
Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.

Untuk mengetahui bentuk pebble, amati gambar 8 berikut ini.


Gambar 8. Peninggalan Zaman Mesolithikum.

Setelah Anda mengamati gambar 8, maka sekarang Anda bandingkan dengan zaman berikutnya.


3. Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.

Bentuk kapak tersebut dapat Anda amati pada gambar 9 berikut ini.

Bagaimana setelahAnda melihat 3 contoh dari alat kehidupan manusia yang berasal dari zaman batu? Apa kesimpulan Anda?

Untuk mengetahui hasil peninggalan zaman batu yang lebih terperinci, Anda akan mempelajarinya kembali pada modul 2. Selanjutnya, Anda harus menyimak periodisasi prasejarah berikutnya.


b.
Zaman Logam
Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.

Setelah satu contoh dari peninggalan zaman logam dapat Anda simak gambar 10 berikut ini.

Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.

Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya. Untuk memudahkan Anda memahami uraian materi di atas, maka simaklah bagan 2 berikut ini.

Selanjutnya apakah Anda pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu).

Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Adapun salah satu contoh budaya Megalithikum dapat Anda lihat pada gambar 11 berikut ini.

Setelah Anda mengamati gambar 11, Punden berundak-undak, tentu Anda bertanya apa fungsi bangunan tersebut? Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsinya, nanti akan Anda pelajari pada modul berikutnya.

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan masyarakat
Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.

Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a.

Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.

b.

Masa bercocok tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.


c.
Masa perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.

Demikianlah uraian singkat pembabakan prasejarah berdasarkan ciri-ciri kehidupannya. Untuk uraian materi yang lebih luas nanti akan Anda pelajari kembali pada uraian materi berikutnya. Dan selanjutnya, apabila Anda sudah merasa paham dengan seluruh uraian materi, kerjakanlah latihan soal yang disajikan pada akhir kegiatan modul ini dengan sebaik-baiknya.
READ MORE - Prasejarah Indonesia

Ciri-ciri Zaman Prasejarah

MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA

CIRI – CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA

ZAMAN BATU
zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu :
i. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua),
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah :
• Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)
• Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi
• Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
• Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi :
• Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
Manusia pendukung kebudayaan
• Pacitan : Pithecanthropus dan
• Ngandong : Homo Wajakensis dan Homo soloensis.
sej101_05
gb1. jenis alat batu pada jaman Batu Tua
ii. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri zaman Mesolithikum :
• Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum.
• Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut “kjoken modinger” (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)
• Alat-alat zaman Mesolithikum :
• Kapak genggam (peble)
• Kapak pendek (hache Courte)
• Pipisan (batu-batu penggiling)
• Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
• Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores
• Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut “Abris Sous Roche ” Adapun alat-alat tersebut adalah :
• Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
• Ujung mata panah,
• batu penggilingan (pipisan),
• kapak,
• alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
• Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
• Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
• Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
• Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
• Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid
sej101_11
gb2. Alat pada jaman Batu Tengah
iii. Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
• Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
• Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
• Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak
• Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jAwa
• Pakaian (dari kulit kayu)
• Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
• Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer –Indochina)
sej101_13
Gb3. Alat jaman Batu Muda
iv. Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
• Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati arwah nenek moyang
• Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan
• Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup
• Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain
• Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat
ZAMAN LOGAM
zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
1. Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
• Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian.Kegunaannya sebagi alat perkakas.
• Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara keagamaan dan maskawin.
• Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera
• Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor (Jabar)
• Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.
2. Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
• Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
• Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
• Mata pisau
• Mata pedang
• Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)
2. KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH
FOOD GATHERING
Ciri zaman ini adalah :
• Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
• Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
• Tempat tinggalnya : gua-gua
• Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa
• Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman batu tengah (Mesolithikum)
FOOD PRODUCING
• Ciri zaman ini adalah :
• Telah mulai menetap
• Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
• Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
• Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
• Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
• Alat-alatnya sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan Zaman Megalithikum (zaman batu besar)

ZAMAN PERUNDAGIAN

• Manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam dengan keterampilandan keahlian khusus
• Teknik pembuatan benda dari logam disebut a cire perdue yaitu, dibuat model cetakannya dulu dari lilin yang ditutup dengan tanah liat kemudian dipanaskan sehingga lilinya mencair. Setelah itu dituangkan logamnya.
• Tingkat perekonomian masyarakat telah mencapai kemakmuran
• Sudah mengenal bersawah
• Alat-alat yang dihasilkan : kapak corong, nekara,pisau, tajak dan alat pertanian dari logam
• Telah mencapai taraf perkembangan sosial ekonomi yang mantap
READ MORE - Ciri-ciri Zaman Prasejarah

Renungan-renungan Indah

Renungan Menjelang Ramadhan

Published by puisiislam under Puisi
Tamu agung segera tiba
membawa berita gembira
rahmat dan cinta-Nya
sang Maha Raja Diraja
setahun sebulan  saja
tapi sejuta makna
sudahkah kita berusaha menyambutnya ?
akankah kita sempat menyambutnya

TAUBAT

Published by puisiislam under Puisi
Taubat adalah awal
membersihkan niat beramal
kekuatan tetap melangkah
menggapai cita tanpa lelah
Taubat adalah pertengahan
dosa dapat tergugurkan
penjagaan dari keterjerumusan
tetap lurus dalam tujuan
Taubat adalah akhir
pengakuan dari sang faqir
membersihkan noda yang ada
menyerahkan pada yang Kuasa …


Renungan 1

Published by puisiislam under Pendapat
Dalam sebuah pidatonya, Sayyidina Abu Bakar ash-shiddiq ra berkisah :
Akan didatangkan pada hari kiamat seorang hamba yang telah diberikan nikmat yang sangat banyak oleh Allah dan dilapangkan rezekinya. Badannya sungguh sehat, tapi ia kufur terhadap nikmat Rabbnya. Ia ditegakkan di hadapan Allah dan ditanya tentang apa yang telah ia lakukan untuk harinya saat kiamat itu dan apa yang telah ia lakukan untuk dirinya sendiri.
Ia tidak mendapatkan dirinya telah melakukan kebajikan, lalu ia menangis hingga air matanya mengalir. Kemudian ia menyesali dan meratapi dirinya karena tidak taat kepada Allah hingga menangis dengan mengeluarkan darah.
kemudian ia menyesali dan meratapi nasibnya hingga ia memakan kedua tangannya sampai ke pergelangannya. Kemudian ia menyesali dan meratapi dirinya karena tidak taat kepada Allah dan meraung-raung sampai kedua biji matanya jatuh di atas pipinya. Jarak di antara keduanya satu kali satu parsakh. Kemudia ia menyesali dan meratapi nasibnya hingga berkata, “Wahai Rabbku, kirimlah aku segera ke neraka-Mu. Kasihanilah aku di tempat ini …”
 

CERITAKANLAH …

Published by puisiislam under Syair
Bukankah aku adalah teman baikmu
tapi mengapa kau begitu tertutup
ceritakan apa yang tengah kau rasakan
sehingga kau begitu termenung
Memang aku tidak menjanjikan
dapat memberi penyelesaian
Memang akupun belum tentu
dapat memberikan saran untukmu
Tapi setidaknya engkau tak sendiri
aku kan selalu berusaha membantu
Ingatlah Allah selalu di hatimu
Dialah penolongmu yang sejati (hakiki)
kawan …
Namun bila engkau tidak mau
aku tak akan pernah memaksamu
bila itu terlalu pribadi
hanyalah untuk di hati

JANGAN PUTUS ASA

Published by puisiislam under Syair
Kita hidup di dunia adalah karunia-Nya
maka bersyukurlah dengan taat pada-Nya
Kita pasti pernah berbuat dosa
maka bermohonlah ampun kepada-Nya
Sesungguhnya Dialah Allah
yang Maha Pengasih dan Penyayang
Sesungguhnya Dialah Allah
yang selalu mengampuni kita
Janganlah kita pernah
berputus asa dari rahmat-Nya
karena Dia yang Maha Pengampun
dan menerima taubat kita

MENGALIR SEPERTI AIR

Published by puisiislam under Puisi, Syair
Mengalir seperti airhidup yang ingin dijalani
Menghayati apa yang terjadi
berbuat apa yang harus dilalui
walaupun ku sering terjatuh
di lembah keraguan dan ketakutan
aku pun selalu tak mampu
menerjang batu karang
Ya Ilahi teguhkan diri ini
agar terus mengalir seperti air
terus melangkah di jalan-Mu tiada terhenti
Ya Ilahi bantu diri ini
agar sampai kepada-Mu walaupun aku berjalan tertatih
aku tak peduli

AKU TAK TAHU

Published by puisiislam under Syair
Aku tak tahu apa yang akan kukatakan
kelak di sana saat aku di hadapan-Mu Tuhan ….
saat kau meminta pertanggung jawaban
Aku tak tahu apa yang akan menimpa
pada diri ini saat aku di hadapan-Mu Tuhan …
saat ku tak mampu jawab pertanyaan
Sesungguhnya aku tak kan kuasa
menanggung siksa-Mu yang tiada tara
hanya mengharap rahmat dan karunia-Mu
ku dapat selamat dari siksa



 

READ MORE - Renungan-renungan Indah

Renungan Qalbu

Dalam perkembangan hidupnya, manusia seringkali berhadapan dengan berbagai masalah yang mengatasinya berat. Akibatnya timbul kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan, bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan yang semula dianggap tidak mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap orang lain seperti banyak terjadi kasus pembunuhan termasuk pembunuhan terhadap anggota keluarga sendiri maupun melakukan kejahatan terhadap diri sendiri seperti meminum minuman keras dan obat-obat terlarang hingga tindakan bunuh diri.

Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup ini yang terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya, setiap orang ingin memiliki ketenangan jiwa. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, banyak orang yang mencapainya dengan cara-cara yang tidak Islami, sehingga bukan ketengan jiwa yang didapat tapi malah membawa kesemrautan dalam jiwanya itu. Untuk itu, secara tersurat, Al-Qur'an menyebutkan beberapa kiat praktis.

1. Dzikrullah

Dzikir kepada Allah Swt merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa, yakni dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan. Bila seseorang menyebut nama Allah, memang ketenangan jiwa akan diperolehnya. Ketika berada dalam ketakutan lalu berdzikir dalam bentuk menyebut ta'awudz (mohon perlindungan Allah), dia menjadi tenang. Ketika berbuat dosa lalu berdzikir dalam bentuk menyebut kalimat istighfar atau taubat, dia menjadi tenang kembali karena merasa telah diampuni dosa-dosanya itu. Ketika mendapatkan kenikmatan yang berlimpah lalu dia berdzikir dengan menyebut hamdalah, maka dia akan meraih ketenangan karena dapat memanfaatkannya dengan baik dan begitulah seterusnya sehingga dengan dzikir, ketenangan jiwa akan diperoleh seorang muslim, Allah berfirman yang artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram". (13:28).

Untuk mencapai ketenangan jiwa, dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah, tapi juga dzikir dengan hati dan perbuatan. Karena itu, seorang mu'min selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri maupun berbaring.

2. Yakin Akan Pertolongan Allah

Dalam hidup dan perjuangan, seringkali banyak kendala, tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, adanya hal-hal itu seringkali membuat manusia menjadi tidak tenang yang membawa pada perasaan takut yang selalu menghantuinya. Ketidaktenangan seperti ini seringkali membuat orang yang menjalani kehidupan menjadi berputus asa dan bagi yang berjuang menjadi takluk bahkan berkhianat.

Oleh karena itu, agar hati tetap tenang dalam perjuangan menegakkan agama Allah dan dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang muslim harus yakin dengan adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang terdahulu, tapi juga untuk orang sekarang dan pada masa mendatang, Allah berfirman yang artinya: "Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (3:126, lihat juga QS 8:10).

Dengan memperhatikan betapa banyak bentuk pertolongan yang diberikan Allah kepada para Nabi dan generasi sahabat dimasa Rasulullah Saw, maka sekarangpun kita harus yakin akan kemungkinan memperoleh pertolongan Allah itu dan ini membuat kita menjadi tenang dalam hidup ini. Namun harus kita ingat bahwa pertolongan Allah itu seringkali baru datang apabila seorang muslim telah mencapai kesulitan yang sangat atau dipuncak kesulitan sehingga kalau diumpamakan seperti jalan, maka jalan itu sudah buntu dan mentok. Dengan keyakinan seperti ini, seorang muslim tidak akan pernah cemas dalam menghadapi kesulitan karena memang pada hakikatnya pertolongan Allah itu dekat, Allah berfirman yang artinya: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman: "bilakah datangnya pertolongan Allah?". Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (QS 2:214).

3. Memperhatikan Bukti Kekuasaan Allah

Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang, tapi kalau dia selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin sehingga membuat hatinya menjadi tentram, hal ini karena dia sadari akan besarnya kekuasaan Allah yang tidak perlu dicemasi, tapi malah untuk dikagumi. Allah berfirman yang artinya: "Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tenang (tetap mantap dengan imanku)". Allah berfirman: ("kalau begitu) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah, kemudian letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS 2:260).

4. Bersyukur

Allah Swt memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah banyak, baik banyak dari segi jumlah ataupun minimal terasa banyaknya. Tapi kalau tidak bersyukur, kenikmatan yang Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak ada artinya dan meskipun jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yang sedikit.

Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat mereka menjadi tidak tenang, Allah berfirman yang artinya: "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (QS 16:112).

5. Tilawah, Tasmi' dan tadabbur Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab yang berisi sebaik-baik perkataan, diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, karenanya orang yang membaca (tilawah), mendengar bacaan (tasmi') dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-Qur'an niscaya menjadi tenang hatinya, manakala dia betul-betul beriman kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: "Allah telah menurunkan perkataan yang baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhanya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya". (QS 39:23).

Oleh karena itu, sebagai mu'min, interaksi kita dengan al-Qur'an haruslah sebaik mungkin, baik dalam bentuk membaca, mendengar bacaan, mengkaji dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Manakala interaksi kita terhadap Al-Qur'an sudah baik, maka mendengar bacaan Al-Qur'an saja sudah membuat keimanan kita bertambah kuat yang berarti lebih dari sekedar ketenangan jiwa, Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal". (QS 8:2).

Dengan berbekal jiwa yang tenang itulah, seorang muslim akan mampu menjalani kehidupannya secara baik, sebab baik dan tidak sesuatu seringkali berpangkal dari persoalan mental atau jiwa. Karena itu, Allah Swt memanggil orang yang jiwanya tenang untuk masuk ke dalam syurga-Nya, Allah berfirman yang artinya: "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku". (QS 89:27-30).

Akhirnya, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memantapkan ketenangan dalam jiwa kita masing-masing sehingga kehidupan ini dapat kita jalani dengan sebaik-baiknya.
READ MORE - Renungan Qalbu

RENUNGAN ISLAM

Assaalamualaikum,
Nabi bersabda: " Malaikat Jibril selalu memberitahuku 7 hal setiap kali menyampaikan firman Allah sehingga 7 hal tersebut kuanggap sangat penting atau hampir wajib."
  1. Berbuat baik pada tetangga
  2. Jangan sekali-kali menceraikan istri (rawatlah wanita secara baik)
  3. Jangan terlalu kerasi dengan budak atau buruh
  4. Jangan lupa bersiwak (membersihkan mulut)--- sholat 2 rakaat dengan bersiwak lebih besar pahalanay daripada shalat 70 rakaat tanpa bersiwak terlebih dulu---
  5. Jangan lupa shalat berjamaah--Nabi beranggapan bahwa shalat tidak sah jika tidak berjamaah---
  6. Selalu shalat malam
  7. Selalu berzikir kepada Allah---tidak bermanfaat suatu pembicaraan jika tidak dibarengi dengan dzikir (ingat) kepada Allah---

Nabi bersabda: " Allah menyukai seseorang orang karena 3 perkara."
  1. Orang yang punya kekuatan/kekuasaan yang dgunakan untuk taat kepada Allah. Misalnya  waktu kita masih sehat, memiliki waktu luang seabiknya dimanfaatkan untuk beribadah.
  2. Orang yang menangis dan menyesal setelah berbuat maksiat.
  3. Orang yang sabar ketika miskin ---orang miskin itu memiliki 3 perhiasan : tidak minta-minta (bekerja sendiri), syukur saat mendapat nikmat, sabar saat tertimpa musibah.--- * Nabi mengatakan: Bingkisan yang paling berharga bagi orang mukmin adalah fakir.--orang fakir yang sabar akan masuk surga dengan lebih mudah dan ketika di surga akan bersanding dengan Nabi Besar Muhammad saw.--

Nabi bersabda: " Nanti di hari kiamat Allah tidak akan melihat (kasihan) terhadap 7 orang (golongan). Mereka akan dimasukkan ke neraka."
  1. Orang yang suka sesama jenis---seperti kaum Nabi Luth---
  2. Orang yang menikah dengan tangannya sendiri---berbuat sendiri untuk mendapat kepuasan---
  3. Orang yang mengumpuli kuda
  4. Orang yang mengumpuli istrinya lewat jalan belakang
  5. Orang yang mengumpuli anaknya sendiri
  6. Orang yang mengumpuli istri orang lain
  7. Orang yang menyakiti tetangganya.

Nabi bersabda: " Aku melaknati terhadap 6 golongan."
  1. Orang yang menambah- nambah kitab Allah
  2. Orang yang tidak percaya terhadap kepastian Allah
  3. Raja / penguasa yang berbuat sewenag-wenang---yang salah dibuat benar, yang benar disalahkan atau yang mengangkat orang yanng dicela Allah (korupsi dan koluso)---
  4. Orang yang menghalalkan barang di tanah Haram (Mekah)
  5. Orang yang menghalalalkan yang diharamkan Allah
  6. Orang yang berpaling dari jalannya Nabi Muhammad.
READ MORE - RENUNGAN ISLAM

Renungan Usia Hidup Kita

Lupa dgn berbagai aktifitas hidup kita sehari-hari tak terasa kita lalui detik demi detik menit ke menit jam demi jam hingga tahun berganti tahun kini kita telah melewati bulan yg agung yg penuh berkah. Tiada yg tahu apakah yg akan datang ini akan menjumpainya lagi atau tidak. Kita telah merayakan hari yg fitri sebagai hari kegembiraan ummat Islam yg beriman atas perjuangannya mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan ibadah atau ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan berganti tahun maka semakin bertambah umur kita akan tetapi sesungguhnya semakin berkurang jatah hidup kita di dunia. Dari seolah kita menatap pada ujung usia dan merasakan langkah demi langkah kita tiap detik menuju ke sana kita rasakan dalam getaran hati dan jiwa ini sungguh semakin dekat seakan ajal menyongsong. Lalu apakah yg telah kita perbuat selama ini dihadapan Allah. Sudah siapkah kita jika sewaktu-waktu Allah mengambil kita. Orang yg cerdik adl orang yg berjuang keras mempergunakan umurnya dgn berbakti kepada Allah SWT. Tiada jalan lain selain mengisi umur kita dgn berbagai macam kebaikan dan kemuliaan. Dengan demikian kita telah menempuh hidup atau mengisi usia ini dgn tidak sia-sia. Agama ini menganjurkan agar hidup kita di hari ini lbh baik daripada kemarin. Jika tidak demikian maka kita termasuk orang yg merugi . Umur atau usia jatah kita adl bekal kita. Siapa yg menyia-nyiakannya maka sia-sialah hidupnya. Dan kelak dapat menemuinya hasil-hasil apa yg telah disia-siakan selama hidupnya. Keyakinan dgn membenarkan sebenar-benarnya akan tugas hidup akan datang dan di saat kedatangannya itu tiada berguna krn sudah berlalu masanya. Selanjutnya hadapilah keadaan hidup yg tiada batas akhirnya nan abadi dgn imbalan setimpal sesuai hasil yg diperolehnya tatkala itu. Oleh krn itu tidak sepantasnya kita sebagai seorang Muslim yg beriman menyambut tiap pergantian tahun dgn hura-hura apalagi pesta pora. Seharusnya kita merayakannya dgn introspeksi diri bertaubat kemudian berbenah diri. Adapun rasa kegembiraan sebagai sifat dasar yg umum sebagai manusia maka cukuplah dgn mengungkapkan kegembiraan yg tidak berlebihan. Allah SWT berfirman yg artinya “Wahai orang-orang yg beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah tiap diri memperhatikan apa yg telah diperbuatnya utk hari esok dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yg kamu kerjakan.” . Ajal adl urusan ghoib. Tidak ada yg tahu kapan kita akan mati. Maka jika kita telah mati maka habislah riwayatmu di dunia dan mulailah riwayatmu kini dgn kehidupan baru. “Dan jika sekiranya kamu melihat orang-orang yg berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya ‘Ya Tuhan kami kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami kami akan mengerjakan amal saleh sesungguhnya kami adl orang-orang yg yakin’.” . Semoga Allah melindungi orang-orang yg beriman dan bertakwa kepada-Nya dgn terhindar dari yg demikian itu. Dan semoga kita tergolong orang-orang yg beriman dan bertakwa kepada Allah SWT amin. Selamat tinggal kehinaan keburukan dan kedzaliman di masa yg lalu. Mari kita mulai melangkah yg lbh baik lagi dgn tidak lupa berdo’a mengharap pertolongan dan petunjuk serta ridho dan kasih sayang-Nya. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan orang-orang yg berharap dan berdo’a kepada-Nya.
sumber file al_islam.chm
READ MORE - Renungan Usia Hidup Kita

Renungan iman dan islam

Sebagian orang/kelompok ada yang memakai Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf. Bahkan ada yang bilang kalau cuma belajar Tauhid dan Fiqih saja tanpa Tasawuf berarti belum sempurna. Padahal Tasawuf tidak ada pada zaman Nabi, bahkan kata ”Tasawuf” bukan berasal dari bahasa Arab. Baru muncul 2-3 abad setelah Nabi meninggal.

Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam“… Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka”. (Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/36) dan Muslim (1/8)

Oleh karena itu ketimbang memakai kata ”Tasawuf” untuk ”menyempurnakan agama Islam, kenapa kita tidak memakai kata ”Ihsan” yang jelas-jelas ada di hadits Nabi?

Hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra.:

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah SAW muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seseorang dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah Iman itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, para utusan-Nya, dan beriman kepada Hari Kebangkitan akhir".

Orang itu bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Islam, yaitu engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan- Nya dengan apapun, mendirikan shalat fardhu, memberikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadhan".

Orang itu kembali bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu".

Orang itu bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, kapankah Hari Kiamat itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya. Apabila ada budak perempuan melahirkan majikannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila ada orang yang semula miskin menjadi pimpinan manusia, maka itu termasuk di antara tandanya. Apabila orang-orang yang tadinya menggembalakan ternak saling berlomba memperindah bangunan, maka itu termasuk di antara tandanya. Ada lima hal yang hanya diketahui oleh Allah".

Kemudian Rasulullah SAW membaca Surat Luqman ayat 34: "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya saja lah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dia lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorang pun dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

Kemudian orang itu berlalu. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Panggillah orang itu kembali!". Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Itu tadi adalah Jibril, yang datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka".

Ihsan ini artinya kebaikan. Bagaimana kita dekat dengan Allah. Bisa juga diperluas dengan berbuat baik kepada manusia.

Jika Tasawuf yang sesat bercampur dengan yang baik. Ada paham Wihdatul Wujud yang menyesatkan. Dalil dari Al Qur’an dan Hadits dicampur dan sering kalah dengan kisah-kisah sufi. Pada Ihsan kita hanya mengambil dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits untuk mendekatkan diri pada Allah dan berbuat baik pada sesama manusia dan makhluk lainnya.

Bisakah kita melepaskan fanatisme kita pada guru kita dengan meninggalkan Tasawuf yang istilahnya tidak ada dalam Al Qur’an dan Hadits dan berpaling ke ”Ihsan”?

”Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. ” [AtTaubah:31]

[639]. Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

Wassalamu’alaikum wr wb
READ MORE - Renungan iman dan islam