Kamis, 17 Februari 2011

Renungan Usia Hidup Kita

Lupa dgn berbagai aktifitas hidup kita sehari-hari tak terasa kita lalui detik demi detik menit ke menit jam demi jam hingga tahun berganti tahun kini kita telah melewati bulan yg agung yg penuh berkah. Tiada yg tahu apakah yg akan datang ini akan menjumpainya lagi atau tidak. Kita telah merayakan hari yg fitri sebagai hari kegembiraan ummat Islam yg beriman atas perjuangannya mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan ibadah atau ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan berganti tahun maka semakin bertambah umur kita akan tetapi sesungguhnya semakin berkurang jatah hidup kita di dunia. Dari seolah kita menatap pada ujung usia dan merasakan langkah demi langkah kita tiap detik menuju ke sana kita rasakan dalam getaran hati dan jiwa ini sungguh semakin dekat seakan ajal menyongsong. Lalu apakah yg telah kita perbuat selama ini dihadapan Allah. Sudah siapkah kita jika sewaktu-waktu Allah mengambil kita. Orang yg cerdik adl orang yg berjuang keras mempergunakan umurnya dgn berbakti kepada Allah SWT. Tiada jalan lain selain mengisi umur kita dgn berbagai macam kebaikan dan kemuliaan. Dengan demikian kita telah menempuh hidup atau mengisi usia ini dgn tidak sia-sia. Agama ini menganjurkan agar hidup kita di hari ini lbh baik daripada kemarin. Jika tidak demikian maka kita termasuk orang yg merugi . Umur atau usia jatah kita adl bekal kita. Siapa yg menyia-nyiakannya maka sia-sialah hidupnya. Dan kelak dapat menemuinya hasil-hasil apa yg telah disia-siakan selama hidupnya. Keyakinan dgn membenarkan sebenar-benarnya akan tugas hidup akan datang dan di saat kedatangannya itu tiada berguna krn sudah berlalu masanya. Selanjutnya hadapilah keadaan hidup yg tiada batas akhirnya nan abadi dgn imbalan setimpal sesuai hasil yg diperolehnya tatkala itu. Oleh krn itu tidak sepantasnya kita sebagai seorang Muslim yg beriman menyambut tiap pergantian tahun dgn hura-hura apalagi pesta pora. Seharusnya kita merayakannya dgn introspeksi diri bertaubat kemudian berbenah diri. Adapun rasa kegembiraan sebagai sifat dasar yg umum sebagai manusia maka cukuplah dgn mengungkapkan kegembiraan yg tidak berlebihan. Allah SWT berfirman yg artinya “Wahai orang-orang yg beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah tiap diri memperhatikan apa yg telah diperbuatnya utk hari esok dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yg kamu kerjakan.” . Ajal adl urusan ghoib. Tidak ada yg tahu kapan kita akan mati. Maka jika kita telah mati maka habislah riwayatmu di dunia dan mulailah riwayatmu kini dgn kehidupan baru. “Dan jika sekiranya kamu melihat orang-orang yg berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya ‘Ya Tuhan kami kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami kami akan mengerjakan amal saleh sesungguhnya kami adl orang-orang yg yakin’.” . Semoga Allah melindungi orang-orang yg beriman dan bertakwa kepada-Nya dgn terhindar dari yg demikian itu. Dan semoga kita tergolong orang-orang yg beriman dan bertakwa kepada Allah SWT amin. Selamat tinggal kehinaan keburukan dan kedzaliman di masa yg lalu. Mari kita mulai melangkah yg lbh baik lagi dgn tidak lupa berdo’a mengharap pertolongan dan petunjuk serta ridho dan kasih sayang-Nya. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan orang-orang yg berharap dan berdo’a kepada-Nya.
sumber file al_islam.chm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar